Senin, 26 November 2007

Malam Minggu Dengar Penyuluhan di Kantor Desa Nikkel

Malam minggu katanya malam yang panjang. Enaknya menghabiskan malam dengan pacar *klo yang punya pacar*, nongkrong dengan teman-teman.

Khusus tuk malam ini, saya menjalani sesuatu yang beda. Menelpon adank yang mungkin tengah asik di rumah. "Adank, ngapainko malam ini? ada acaramu?", tanyaku di telfon. "Tidak ada juga. Ke kantor desa ki saja, dengar penyuluhan tentang pertanian dan perkebunan, gimana?",adank menjawab di telfon. Hmmm penyuluhan? Menarik juga, sekaligus pingin tahu ada apa sih dipenyuluhan itu? "OK mi dank, tunggu ka di rumahmu.", seruku dengan semangat.

Penyuluhan ini tentang pertanian dan perkebunan, kerjasama antara KAWAS (kerukunan warga asli sorowako) dengan Community Development PT.INCO. Para pembicaranya pun merupakan pakar" dibidangnya yang didatangkan dari IPB, dan UNHAS. Dari pembicaraanku dengan seorang teman ternyata kemarin pun sudah ada penyuluhan yang serupa tentang perikanan, katanya yang menarik adalah budidaya lobster air tawar.

Apa yang dibawakan oleh pembicara malam itu menarik sekali, mulai bagaimana tentang tanaman holtikultura, tanaman perkebunan, bagaimana pembudidayaannya, yang menarik mungkin tanaman padi unggul karena sebagian pengikut penyuluhan adalah para petani.

Seru juga berada di antara para orang tua yang sebagian besar adalah petani.
Tibalah pada sesi tanya jawab, Adank pun yang duduk diseblahku unjuk tangan tuk bertanya. "pak, bagaimana penanganan padi tipe baru yang anda paparkan, apakah perlu perlakuan yang beda?". bapak dari IPB bogor, yang kayaknya pakarnya padi banget coz di belakang namanya ada titel ,MSc itupun menjawab "perlakuannya sama saja dengan jenis padi yang lain". Beberapa pertanyaanpun ditanyakan oleh beberapa orang. Ada yang membawa hama padinya sendiri yang diambila dari sawahnya, ternyata hamanya adalah keong mas. Namun ada beberapa pertanyaan yang sempat menggelitikku tapi sempat juga menarik pemikiranku karena sebenarnya pertanyaan itu bukan pada tempatnya or permaslahan yang beda.

Ternyata selama ini ada masalah internal yang disimpan oleh sebagian petani. Misalnya masalah pengadaan tanah, yang ternyata selama ini tanah yang mereka garap sekarang ini bukan milik mereka tetapi milik PT.INCO yang sewaku-waktu bisa digunakan PT.INCO tanpa adanya ganti rugi, tapi begitulah aturannya.

Ketua KAWAS pun angkat bicara, dan menjelaskan maksud semua ini dari awal. Di awal penyuluhan ini sudah dijelaskan. Bahwa maksud semua ini hadir oleh sebuah pertanyaan "Bagaimana sorowako kalo PT.INCO sudah tidak ada lagi di sorowako? Warga sorowako mau kerja apa?". Umumnya kota bekas tambang itu bakal menjdai seperti kota mati karena, para perkerja sudah tidak ada, warung" pada sepi, dll. Ini adalah proyek kedepan bagaimana menciptakan warga supaya nantinya tidak tergantung lagi dengan perusahaan tambang ini. Salah satu prospek yang bisa dijalankan yaitu pertanian, perkebunan, dan perikanan mengingat iklim dan keadaan sorowako yang memang cocok tuk itu.

Mengenai masalah pengadaan lahan, menurut ketua kawas. Katanya dia bakal mengusahakan ke pemerintah n PT.INCO. Namun inti semuanya adalah apakah masyarakat setuju atau benar-benar ingin melakukan ini, disini disebutkan bahwa motor dari semua ini adalah masyarakat sendiri. sebagai langkah awal adalah bagaimana menerapkan cara-cara modern dalam pertanian, perkebunan dan perikanan. Keberhasilan yang didapatkan nanti itulah yang akan dijadikan modal bagi semua. Menurutnya, bagaimana dia bisa mengurus semua ini klo tidak ada niat dari semua masyarakat, bagaimana bisa menyakinkan pemerintah, perusahaan jika tak ada bukti. Disini KAWAS hanyalah penyedia sarananya, pendukung, sedang motor penggeraknya adalah masyarakat itu sendiri. Dari pemerintah sendiri pun sudah menyediakan dana untuk pengembangan usaha kecil di daerah, dana pengembangan koperasi di daerah. Dan ini yang tidak pernah dimanfaatkan oleh masyarakat sorowako selama ini. Jika sudah ada niat dari masyarakat barulah proyek jangka pangjang ini bisa berjalan.

sekitar jam setengah sepuluh malam, penyuluhanpun berakhir.

Dalam hati, mungkin sudah saatnya masyarakat mulai mengembangkan ini, supaya nantinya sorowako tidak menjadi kota mati, karena tidak ada lagi aktivitas di dalamnya. Memanfaatkan sumber yang ada sekarang ini. Mumpung masih ada pemerintah dan perusahaan yang bisa membantu. Mungkin kedepannya sorowako tidak dikenal lagi menjadi daerah tambang, tapi menjadi daerah industri, pertanian, perkebunan dan perikanan. Semoga semua niat baik ini bisa terlaksana... kedepan semoga sorowako bisa lebih berkembang.. :) amin.

6 komentar:

Anonim mengatakan...

cieee poed, bgmana mi pren..sdh mo mulai biznis agro??

poed mengatakan...

hehehe... gak tahu juga, kayaknya menarik juga :) ....tapi entahlah biar waktu yang menjawab :)

Anonim mengatakan...

poeds kapan kapan kita cerita bareng lg yoook, bareng alumni GFS, kuangen ney!

poed mengatakan...

iya... kayaknya seru juga... atur aja :)

Anonim mengatakan...

pematerinya :

Tim IPB terdiri dari :

1. Dr.Ir. Irdika Mansur (Ketua Tim)
2. Prof.Dr. Bambang S. Purwoko (Ahli Hortikultura)
3. Dr.Ir. Hajrial Aswidinnoor (Ahli Padi)
4. Dr.Ir. Dedi Jusadi (Ahli Budidaya Perikanan)


Tim dari Makassar :

1. Dr. Tamzil.

poed mengatakan...

wih...keren... lengkap bgt infonya :)